Wednesday, October 20, 2021

8. PIKIRAN IMMANUEL KANT, DI ANTARA LANGIT DAN BUMI

 

Ada yang bersifat tetap dan sebaliknya yang bersifat berubah. Kita awali yang bersifat tetap adalah idealism, sedangkan yang bersifat berubah adalah materialisme. Yang bersifat tetap adalah Monoisme, sedangkan yang bersifat berubah adalah Pluralisme. Yang bersifat tetap adalah Spiritualisme sedangkan yang bersifat berubah adalah Realisme. Segala hal yang bersifat tetap dapat dianggap ilmu langit, sedangkan segala hal yang bersifat berubah dapat dianggap ilmu bumi. Yang bersidat tepat adalah analitik, sedangkan yang bersifat berubah adalah sintetik.

Selanjutnya yang bersifat tetap adalah hukum, theorem, dan aksioma, sedangkan yang bersifat berubah adalah pengalaman atau empiris. Orang yang mempercayai apa yang belum ia kenali, dapat menerima hanya berdasarkan informasi yang diperolehnya disebut orang beraliran A Priori. Sedangkan orang yang tidak mudah mempercayai informasi sehingga harus melihat, mendengar, atau mengenali secara langsung objeknya disebut orang beraliran Empiricism. Pada intinya A Proiri dapat menerima segala teori yang memang diterima secara umum, sedangkan Empiricism harus mengalami sendiri suatu kejadian untuk dapat mempercayai sesuatu hal.

Selanjutnya yang bersifat tetap adalah Identitas, misalkan A = A, senantiasa tetap. Sedangkan yang bersifat berubah adalah Kontradiksi, misalkan  A ≠ A, senantiasa berubah, sebagai analogi bahwa Kita yang sekarang bukan Kita yang dahulu atau yang akan dating, senantiasa berubah. Pada intinya segala sesuatu yang bersifat tetap hanya milik Tuhan, kuasa Tuhan, Kausa Prima. Sementara itu segala sesuatu yang bersifat berubah berada di alam, atau disebut hukum alam.

Salah satu tokoh pendukung “Ketetapan” selain Permenides yaitu Rene Descartes. Dipihak lain, sebagai penantangnya, yaitu tokoh yang mendukung “Perubahan” selain Heraclitos yaitu David Hume. Ditengah pertentangan hebat tersebut ada seorang tokoh yang mmenjadi juru damai yaitu Imanuel Kant. Imanuel Kant mempertanyakan apakah semua hal bersifat tetap? Apakah semua hal bersifat berubah? Menurut pengamatannya tidak semua hal di dunia ini bersifat tetap dan tidak pula semuanya bersifat berubah. Sebagai contoh sederhana, sesuatu yang bersifat tetap adalah garis keturunan. Sampai kapanpun, dari dulu sampai sekarang dan nanti, Kita tetaplah anak dari orang tua kita, tidak akan pernah berubah status tersebut, status kekeluargaan tersebut akan tetap melekat, meskipun kita merubah nama Kita sekalipun.

Selanjutnya apa contoh dari hal yang bisa berubah? Yaitu pikiran kita. Pikiran kita dapat senantiasa berubah seiring sejalan dengan ilmu pengetahuan yang kita konstruksi dalam pikiran kita. Imanuel Kant Mengawinkan antara apa yang tetap dengan apa yang berubah yang disebut Sintetik Apriori. Selanjutnya ada tokoh yang sangat keras menentang kedua kelompok yang sudah dipaparkan sebelumnya, yaitu kelompok tetap dan kelompok berubah. Tokoh tersebut adalah Auguste Compte (1857). Auguste Compte menyatakan bahwa “Ketetapan” dan “Perubahan” sama-sama tidak berguna. Auguste Compte membuat aliran baru yaitu Positivsm, yang meletakkan positif sebagai puncak tertinggi, kemudian dilanjutkan di bawahnya yaitu metafisik, kemudian menempatkan agama di paling dasar. Sontak saja pemikiran Auguste Compte ini mengguncang dunia, apalagi kaum spriritualis.

 

No comments:

Post a Comment

10. Antara Kuantitatif, Kualitatif, dan Filsafat: Dalam Evaluasi Pendidikan

Filsafat berada di atas kualitatif, sedangkan kualitatif berada di atas kuantitatif. Filsafat itu ditambah metafisik, dan sedikit menyentu...